Demonstrasi yang terjadi sejak 25 Agustus 2025 telah menimbulkan dampak yang serius, dengan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mencatat 3.337 orang ditangkap. Direktur YLBHI, Muhammad Isnur, mengungkapkan bahwa tidak hanya itu, ribuan orang juga akhirnya masuk ke Rumah Sakit karena tindakan represif yang dilakukan oleh aparat. Isnur menyoroti bahwa kekerasan dari aparat terhadap para demonstran tidak sesuai dengan prosedur yang seharusnya dilakukan. Bahkan, di lapangan situasi berubah menjadi konflik yang intens, bukan sekedar pengamanan demo. Salah satu insiden yang disoroti adalah kematian seorang pengemudi ojek online bernama Affan, yang merupakan contoh dari kekerasan yang terjadi selama demonstrasi. Isnur menjelaskan bahwa kondisi di lapangan lebih mirip ladang pembantaian daripada upaya pengamanan dan perlindungan yang seharusnya dilakukan oleh aparat keamanan. Demonstrasi yang seharusnya menjadi sarana untuk menyuarakan pendapat dan aspirasi, berubah menjadi pertempuran yang mengkhawatirkan bagi semua pihak yang terlibat.