Keputusan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk memindahkan administrasi empat pulau dari Aceh ke Sumatera Utara telah menimbulkan kontroversi di masyarakat dan kalangan elit daerah. Persoalan ini semakin memanas ketika Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, meninggalkan pertemuan dengan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, secara tiba-tiba. Sikap tersebut langsung menarik perhatian publik dan mendapat tanggapan dari beberapa tokoh, termasuk pengamat politik Jhon Sitorus.
Jhon Sitorus mengkritik tajam tindakan Gubernur Aceh dan mengatakan bahwa sikap Muzakir Manaf dapat dimaklumi. Ia bahkan mengibaratkan Gubernur Aceh sebagai “singa tidur” yang sebaiknya tidak diganggu. Hal ini disampaikan melalui unggahan di akun media sosialnya. Jhon juga merujuk pada hubungan politik antara Bobby Nasution dan Presiden Joko Widodo sebagai latar belakang kebijakan yang dianggap merugikan Aceh. Menurutnya, hubungan politik ini semakin memperkuat keputusan pemindahan wilayah administratif tersebut.
Komentar tajam dari Jhon Sitorus menyoroti kepekaan politis dalam kontroversi pemindahan empat pulau dari Aceh ke Sumatera Utara. Kritiknya terhadap sikap Gubernur Aceh dan kedekatan politik antara Bobby Nasution dan Jokowi memperlihatkan kompleksitas isu tersebut. Meskipun dilepas dengan kalimat-kalimat tajam, namun pernyataan Jhon Sitorus tetap menjadi sorotan dalam perdebatan mengenai pemindahan wilayah administratif yang melibatkan empat pulau tersebut.
