Prabowo Subianto

HomekesehatanWaspada Selama Tujuh Hari – Sehat Negeriku

Waspada Selama Tujuh Hari – Sehat Negeriku

DBD akan terjadi selama tujuh hari. Pasien harus menjaga staminanya dengan makan dan minum air yang cukup. Pemeriksaan darah diperlukan untuk melihat kadar trombosit.

Kondisi cuaca yang tidak menentu belakangan ini—yang terkadang panas terik di siang hari, kemudian hujan pada sore atau malam hari—merupakan kondisi yang bisa menjadi penyebab turunnya daya tahan tubuh. Di sisi lain, siklus cuaca yang tak menentu ini justru digemari oleh nyamuk Aedes aegypti karena memudahkan mereka untuk berkembang biak.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam subspesialis penyakit tropis dari Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati (RSUP), dr. Ifael Yerosias Mauleti, Sp. P. D., (K.), FINASIM., dua kondisi ini memang mendukung untuk memicu timbulnya penyakit demam berdarah dengue (DBD) di masyarakat. “Seseorang bisa kena infeksi, khususnya demam berdarah, pertama karena daya tahannya turun, imunnya turun sehingga dia bisa terinfeksi. Yang kedua, ada virus yang masuk ke badannya, dalam hal ini virus demam berdarah dengue yang dibawa oleh nyamuk,” kata Ifael kepada Mediakom pada Selasa, 7 Mei 2024.

Penjelasan Ifael itu sesuai dengan laju angka kasus DBD yang terjadi di Indonesia yang menunjukkan peningkatan belakangan ini. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, pada awal bulan April terdapat 60.296 kasus demam berdarah dengan angka kematian mencapai 455 kasus dan sebelumnya, pada akhir Maret, jumlahnya mencapai 53.131 kasus dengan 404 kematian.

Menurut Ifael, setiap orang bisa terkena penyakit DBD bila daya tahan tubuhnya lemah. Namun, jika dilihat dari faktor adanya virus, maka orang-orang yang sering beraktivitas di luar rumah lebih rentan terkena gigitan nyamuk Aedes aegypti, sedangkan orang yang lebih banyak di dalam rumah cenderung terlindungi, baik karena ada kawat nyamuk maupun dengan menggunakan obat antinyamuk. “Nyamuknya itu biasanya (beredar) dari pagi sampai sore. Kalau malam, sudah jarang. Jadi, anak-anak sekolah itu kemungkinan kenanya di sekolah,” ujar Ifael.

Ifael mengatakan, DBD terjadi selama tujuh hari dan ada sejumlah gejala awal yang dapat menjadi tanda terjangkit. Biasanya, kata dia, gejala akan diawali dengan demam, lalu diikuti oleh keluhan lain, seperti sakit kepala yang sangat berat, pegal linu atau nyeri sendi, lemas, n…
Semua pasien harus diperiksa darah setiap hari untuk memastikan kebutuhan cairan terpenuhi dan terhindar dari dehidrasi. Jika terjadi dehidrasi, ada risiko kematian. “Yang penting bagi pasien adalah minum air. Jika tidak dirawat di rumah sakit, orang dewasa yang cukup minum 2-3 liter air per hari dapat tetap sehat. Namun, jika tidak, risiko syok meningkat. Syok bisa menyebabkan kematian yang tinggi,” kata Ifael.

Ifael menjelaskan bahwa tidak ada obat khusus untuk gejala awal DBD namun pasien perlu makan dan minum yang cukup. Pada hari pertama, kedua, dan ketiga, pasien akan mengalami demam, pegal linu, sakit kepala, mual, dan muntah. Pasien akan semakin lemah jika nutrisi dan cairan tubuhnya tidak mencukupi.

Hari keempat dan kelima merupakan fase kritis, di mana cairan plasma keluar dari pembuluh darah. Ini adalah fase yang harus diwaspadai, terutama pada pasien anak-anak. Pada fase ini, demam mulai hilang dan seringkali dianggap orang tua sebagai tanda kesembuhan. Namun, pada fase ini, kebutuhan cairan tubuh harus tetap terjaga untuk mencegah kematian.

Ifael menjelaskan bahwa syok pada pasien DBD disebabkan oleh kekurangan cairan dan bukan karena turunnya trombosit. Penurunan trombosit biasa terjadi pada pasien DBD namun bukan menjadi indikator utama dalam mendiagnosis kondisi pasien. Ifael mengatakan bahwa pasien DBD dikatakan sembuh jika sudah menjalani perawatan selama tujuh hari, tidak mengalami gejala demam, makan dan minumnya sudah normal, dan kadar trombositnya sudah mulai naik.

Jadi, pemeriksaan darah sangat penting dalam menentukan kemajuan penyembuhan pasien DBD. Itulah sebabnya setiap pasien harus rutin diperiksa darah setiap hari selama masa perawatan.

Source link