Prabowo Subianto

HomeBeritaSerangan Israel ke Lebanon yang Menewaskan Jurnalis Reuters adalah Kejahatan Perang

Serangan Israel ke Lebanon yang Menewaskan Jurnalis Reuters adalah Kejahatan Perang

Tim paramedis Bulan Sabit Merah Palestina melakukan evakuasi seorang jurnalis yang terluka ketika dia ditembak selama meliput pertempuran antara pasukan Israel dan warga Palestina di kota Jenin, Tepi Barat, pada hari Senin (19/6/2023).

BEIRUT — Organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) Human Rights Watch (HRW) menyatakan bahwa serangan Israel di kota Alma al-Shaab, Lebanon pada 13 Oktober 2023 dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang. Jurnalis Reuters Issam Abdallah menjadi salah satu korban yang terbunuh dalam serangan tersebut.

“HRW menyimpulkan bahwa kedua serangan (ke Alma al-Shaab) tersebut secara sengaja menargetkan warga sipil dan dianggap sebagai kejahatan perang,” kata peneliti HRW Lebanon, Ramzi Kaiss, seperti dikutip dari laman Al Araby.

Pada 13 Oktober 2023, sekelompok jurnalis berada di Alma al-Shaab. Mereka di sana untuk merekam sebuah helikopter Apache Israel dan kemungkinan sebuah drone, serta empat menara pengawas Israel yang dapat mengidentifikasi sasaran manusia. Pada momen itu, mereka terkena peluru tank yang hanya digunakan oleh militer Israel.

Berselang 37 detik setelah serangan pertama, para jurnalis juga diserang oleh amunisi tak dikenal. Serangan tersebut menghancurkan mobil pers yang digunakan oleh awak media Aljazeera.

Rekaman pos militer Israel yang difilmkan oleh para jurnalis pada saat serangan menunjukkan apa yang dikatakan oleh para ahli senjata sebagai penerangan inframerah. Hal itu menunjukkan pasukan Israel secara langsung memantau anggota pers sebelum serangan tersebut.

Fakta menunjukkan bahwa terdapat dua serangan yang…
Sumber: Republika