Prabowo Subianto

HomekesehatanGulai Belacan, Warisan Kuliner Riau yang Menggugah Selera – Sehat Negeriku

Gulai Belacan, Warisan Kuliner Riau yang Menggugah Selera – Sehat Negeriku

Gulai belacan khas Riau bukan hanya masalah rasa. Makanan ini juga mencerminkan budaya dan tradisi masyarakat Riau.

Gulai belacan khas Riau kaya akan protein dan serat pangan.

Gulai belacan adalah salah satu masakan khas dari Riau. Gulai ini dibuat dengan kuah campuran belacan atau terasi. Berbahan udang atau ikan, gulai belacan memiliki ciri khas tersendiri yang membuatnya berbeda dari jenis gulai lainnya.

Dengan bumbu dan rempah melimpah, gulai belacan Riau menciptakan rasa yang khas dan memanjakan lidah. Gulai belacan Riau merupakan salah satu warisan kuliner Nusantara yang patut dibanggakan.

Nancy dalam artikel “Ciri Khas Gulai Belacan: Perpaduan Lezat dan Pedas” di perpusteknik.com pada November 2023 menyebutkan gulai belacan Riau adalah hidangan yang terbuat dari belacan atau terasi, digabungkan dengan berbagai jenis sayuran dan daging.

Berbagai bumbu seperti cabai, bawang merah, bawang putih, kunyit, dan kemiri digiling halus dan dipadukan dengan belacan untuk menciptakan rasa yang nikmat dan pedas.

Proses memasaknya membutuhkan kesabaran dan keahlian. Daging dan sayuran harus dimasak dengan sempurna dan bumbu harus meresap dengan baik.

Selain bahan-bahan utamanya, penggunaan santan juga menjadi faktor penting dalam pembuatan gulai belacan. Santan memberikan tekstur kental dan gurih pada kuah gulai, serta melengkapi kesempurnaan cita rasanya yang pedas.

Ketika kuah gulai yang kental ini menyatu dengan daging atau sayuran yang dimasak dalam waktu cukup lama, hasilnya adalah hidangan yang lezat dan menggoyang lidah.

Gulai belacan bisa dinikmati dengan nasi hangat, ketupat, atau roti. Gulai ini juga memiliki varian dalam bahan dan cara penyajiannya. Kombinasi bahan seperti ayam, daging sapi, udang, atau ikan sering digunakan sebagai bahan utama dalam membuat gulai belacan khas Riau.

Ciri khas selanjutnya dari gulai belacan adalah kombinasi yang harmonis antara rasa pedas, gurih, dan manis. Belacan yang gurih dipadukan dengan santan kelapa yang memberikan kelembutan dan kekentalan pada hidangan. Rasa pedas pada gulai belacan memberikan sensasi tersendiri yang membangkitkan selera makan.

Bumbu-bumbu lain seperti serai, daun jeruk, dan daun kunyit memberikan aroma menyegarkan.

Dikutip dari laman Instagram @bppsdm_kp, berikut ini resep dan cara membuat gulai belacan khas Riau:

– 1 kg udang
– 5 lembar daun jeruk
– 1 lembar daun kunyit
– 2 sdt gula pasir
– 500 ml santan kental
– 3 sdm air asam jawa pekat
– Minyak goreng secukupnya

– 1 liter Air
– 3 siung bawang merah, cincang kasar
– 2 siung bawang putih, cincang kasar
– 1 batang daun bawang, cincang kasar
– 1 buah wortel, cincang kasar
– 1 sdt garam
– 1 sdt merica butir

– 1,5 sdm terasi udang
– 2 cm kunyit
– 2 cm jahe
– 1 cm lengkuas
– 15 siung bawang merah
– 5 siung bawang putih
– 10 buah cabai rawit merah
– 5 butir kemiri
– 3 sdm minyak goreng
– 1 sdt garam

1. Rebus air bersama bahan kaldu hingga harum dan mendidih, lalu saring dan sisihkan.
2. Bersihkan udang (buang kepalanya atau sesuaikan dengan selera masing-masing), cuci lalu sisihkan.
3. Tumis bumbu halus, daun jeruk, daun kunyit, dan gula pasir hingga harum.
4. Tuangkan air kaldu, santan, dan air asam jawa lalu aduk merata hingga mendidih.
5. Masukkan udang, masak hingga matang dan bumbu meresap.
6. Kekentalan kuah dapat disesuaikan dengan selera masing-masing.

Hidangan khas Riau yang satu ini, selain lezat dan memiliki ciri khas rasa, juga kaya dengan protein dan serat pangan.

Artikel “Makan Udang Tidak Berlebihan Lebih Menyehatkan” di Poltekkes PIM Januari 2023 menyebutkan udang memiliki kadar kolesterol cukup tinggi, yaitu 152 per 100 gr udang segar. Namun udang memiliki kadar kalori rendah, yaitu sekitar 106 kalori/100 gr udang, dan sedikit asam lemak jenuh sehingga dapat menjadi pilihan makanan untuk diet.

Khoir, Millania Lintang Bill, dalam artikel “Uji Kadar Protein Pada Terasi Udang Sebelum & Sesudah Fermentasi” di onesearch.id pada tahun 2018 menyebutkan terasi udang memiliki kadar protein setelah melalui proses fermentasi.

Salima, J., dalam artikel “Aktivitas Antibakteri Bawang Putih” di Jurnal Mayoritas pada 2015 mengatakan setiap 100 gram bawang merah mengandung protein, lemak, serat, mineral, kalsium, fosfor, zat besi, dan vitamin C. Bawang putih mengandung organosulfur, minyak asiri, dan flavonoid yang bersifat antibakteri.

Cabai merah mengandung nutrisi dan senyawa antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan. Laos atau lengkuas mengandung transkoniferil diasetat, asetoksi chavikol asetat, asetoksi eugenol setat, minyak atsiri, dan, karioferida.

Kemiri mengandung zat gizi dan nongizi. Merica atau lada mengandung zat besi (Fe), vitamin K, mangan, zat-zat piperin, piperidin, pati, protein, lemak, asam piperat, chavisin, felanden, kariofilen, dan terpen.

Ni Putu Widiari Isni Arimbi, S.Pt, M.Si, dalam artikel “Si Kuning Kunyit Kaya Khasiat” di disnakkeswan.jatengprov.go.id menyebutkan kunyit mengandung senyawa berkhasiat obat, yaitu kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, demetosikurkumin, dan bisdemetosikurkumin.

Sementara daging buah kelapa sekitar 90 persen merupakan asam lemak jenuh dan 10 persen asam lemak tak jenuh. Meskipun mengandung asam lemak jenuh, minyak kelapa memiliki rantai karbon sedang sehingga mudah dicerna oleh tubuh.

Gulai belacan Riau tidak hanya tentang rasa. Makanan ini juga mencerminkan budaya dan tradisi masyarakat Riau. Setiap bahan dan proses memasaknya memiliki cerita dan makna tersendiri. Misalnya, penggunaan belacan yang melambangkan kekayaan alam Riau, dan proses memasak yang panjang yang merepresentasikan kesabaran dan keuletan masyarakat Riau.

Jadi, jika Anda mencari pengalaman kuliner yang unik dan berkesan, cobalah gulai belacan Riau. Rasakan kelezatan dan kenikmatan yang ditawarkan oleh masakan khas ini, dan temukan cerita dan budaya yang terkandung di dalamnya.

Penulis: Redaksi Mediakom

Source link