BANDA ACEH – Citra satelit menunjukkan kerusakan pada pangkalan udara “Nevatim” Israel di wilayah pendudukan selatan Palestina, yang dianggap sebagai salah satu pangkalan udara strategis terpenting dan terbesar di entitas tersebut, sebagai akibat dari operasi “Janji Sejati 2” Iran.
Gambar satelit yang diterbitkan oleh Associated Press menunjukkan kerusakan pada pangkalan udara Nevatim Israel di wilayah selatan Palestina yang diduduki, setelah menjadi sasaran rentetan rudal Iran sebagai bagian dari Operasi True Promise.
Gambar-gambar yang diambil setelah serangan Iran menunjukkan lubang besar di hanggar pesawat, dan di atap deretan bangunan dekat landasan pacu utama, sementara serpihan besar terlihat berserakan di sekitar bangunan.
Kantor berita tersebut menyatakan, “Pengungkapan kerusakan dapat mempengaruhi penilaian intelijen mengenai efektivitas pertahanan udara Israel.”
Dalam konteks ini, patut dicatat bahwa pangkalan udara “Nevatim” adalah salah satu pangkalan udara strategis terpenting dan terbesar di entitas tersebut, karena memiliki 3 landasan pacu, dan “Skuadron 140” atau “Skuadron Elang Emas”, yaitu satu skuadron tempur Lockheed Martin F-35, ditempatkan di sana. Lightning II, satu skuadron pesawat tempur F-35, dua skuadron transportasi, satu skuadron pesawat pengisian bahan bakar, pesawat siluman, dan skuadron Nahshon 122, yang sebelumnya dikenal sebagai skuadron Dakota, yang merupakan satu skuadron pesawat mata-mata Gulfstream G550 dan G500, pesawat sistem peringatan dini dan kendali (AEW & C), dan pesawat yang digunakan untuk mengumpulkan sinyal intelijen (pesawat misi elektronik khusus).
Pangkalan tersebut mencakup markas Komando Udara Strategis Angkatan Udara pendudukan, dan pesawat kepresidenan Israel, “Zion Wing.”
Secara geografis, pangkalan tersebut terletak 15 kilometer tenggara Beersheba, 16 kilometer dari pusat Dimona, dan sekitar 1.100 kilometer dari perbatasan barat Iran.[]