Mantan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu, mengajak Presiden Prabowo Subianto untuk mengevaluasi program Makanan Bergizi Gratis (MBG) meskipun pihak istana telah meminta maaf terkait insiden keracunan yang terjadi baru-baru ini. Sebagai program unggulan Presiden, Said Didu mencatat bahwa anggaran yang dikeluarkan untuk program ini terlalu besar dan makanan gratis bukanlah kebutuhan utama seluruh rakyat. Dia juga menyoroti potensi sabotase dan korupsi yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan program tersebut. Meskipun program MBG sejalan dengan visi Indonesia 2045 untuk menciptakan generasi emas, namun insiden keracunan yang sering terjadi menunjukkan adanya kendala yang perlu segera diatasi. Contohnya, kasus keracunan massal di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, di mana puluhan siswa dari berbagai tingkatan pendidikan harus dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Trikora Salakan setelah mengonsumsi MBG. Kejadian ini menegaskan perlunya evaluasi mendalam terhadap program MBG untuk memastikan keberlangsungan dan keselamatan masyarakat yang dilayaninya.
