Polisi mengungkap peran Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen (DMR), sebagai tersangka dalam kasus dugaan ajakan atau penghasutan pelajar untuk melakukan aksi anarkis terkait demonstrasi. Kanit 2 Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Gilang Prasetya, menjelaskan bahwa DMR merupakan pengelola akun admin dari Lokataru Foundation yang memiliki afiliasi dengan akun BPP (Blok Politik Pelajar) di Instagram. Dari hasil pendalaman, akun Instagram BPP tersebut terhubung dengan akun-akun ekstrem lainnya.
Menurut Gilang, BPP berhubungan dengan akun-akun ekstrem yang memberikan ajakan untuk perusakan dan penggunaan bom molotov. Polisi juga menemukan nomor aduan dalam unggahan akun BPP yang terhubung dengan Lokataru Foundation yang dipimpin oleh Delpedro. Saat ini, pihak berwenang masih memeriksa Delpedro dan meminta keterangan dari staf Lokataru dan admin Instagram BPP, Muzaffar Salim (MS).
Polda Metro Jaya telah menangkap enam tersangka lainnya dalam kasus dugaan penghasutan aksi anarkis selama demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR. Para tersangka ini disinyalir melakukan kolaborasi dengan akun Instagram lainnya untuk menyebarkan ajakan melakukan aksi anarkis. Mereka dijerat dengan Pasal 160 KUHP dan Pasal 45A ayat 3, juncto Pasal 28 ayat 3 UU ITE, serta Pasal 76H juncto Pasal 15 junto Pasal 87 UU Perlindungan Anak.
