Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami erupsi sebanyak empat kali pada Kamis (21/8) pagi dengan tinggi letusan mencapai 1 kilometer. Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.45 WIB tanpa visual letusan yang teramati. Erupsi kedua terjadi pada pukul 05.31 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 800 meter di atas puncak. Kolom abu teramati dengan warna putih hingga kelabu, bergerak ke arah barat daya. Erupsi ketiga terjadi pada pukul 05.48 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 1 kilometer. Erupsi terakhir terjadi pada pukul 06.58 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 800 meter di atas puncak.
Meskipun Gunung Semeru berstatus Waspada atau Level II, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi kepada masyarakat. Masyarakat dilarang melakukan aktivitas di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak. Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh beraktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan. Liswanto juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai yang bermuara di Gunung Semeru.
Gunung Semeru masih dalam pengawasan ketat dan masyarakat diminta untuk menjaga kewaspadaan terhadap potensi bahaya yang dapat disebabkan oleh erupsi gunung tersebut.