Polemik seputar pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenai gaji guru terus memancing reaksi dari berbagai pihak. Salah satunya adalah Jhon Sitorus, seorang pegiat media sosial, yang menganggap pernyataan Sri Mulyani sebagai kesalahan besar yang memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat. Menurut Jhon, meragukan apakah gaji guru harus sepenuhnya ditanggung oleh negara atau melalui partisipasi masyarakat merupakan sebuah kesalahan besar yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang Menteri Keuangan.
Baginya, masyarakat telah memberikan kontribusi melalui pajak yang mereka bayar setiap hari, dan sebagian besar dana tersebut seharusnya dialokasikan untuk membayar gaji para guru yang berdedikasi. Ia juga menyoroti alokasi anggaran pemerintah yang kadang tidak tepat sasaran, antara pendidikan, militer, atau bahkan program bantuan sosial yang boros anggaran.
Sementara itu, Jhon juga mencatat langkah Sri Mulyani yang menutup kolom komentar di media sosial, yang menurutnya malah memunculkan kesan bahwa pernyataan tersebut memang merendahkan profesi guru. Diingatkan bahwa gaji guru adalah isu yang sensitif dan seharusnya tidak dipertanyakan oleh pejabat negara. Menjadi penegak pendidikan adalah amanat negara untuk mencerdaskan bangsa sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang.
Meskipun video pernyataan Sri Mulyani telah mengalami editing, Jhon tetap beranggapan bahwa substansi pernyataannya tetap dapat diinterpretasikan dengan jelas. Ia pun menegaskan bahwa menjaga keterbacaan konten tanpa bantuan AI adalah langkah yang penting untuk menjaga integritas dan kejelasan informasi yang disampaikan.