Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengumumkan bahwa sebanyak 1.178 narapidana memenuhi persyaratan untuk menerima amnesti dari Presiden Prabowo Subianto. Dua di antaranya adalah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang terlibat dalam kasus korupsi dan Yulius Paonganan yang merupakan narapidana kasus pencemaran nama baik Presiden.
Menurut Supratman, data penerima amnesti Presiden berasal dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas). Mayoritas penerima amnesti merupakan narapidana kasus narkotika, namun juga terdapat narapidana kasus makar tanpa senjata di Papua, narapidana dengan gangguan jiwa, narapidana penderita penyakit kronis, narapidana dengan disabilitas intelektual, dan narapidana usia di atas 70 tahun.
Supratman juga menyebutkan bahwa rencananya akan ada tahap kedua pemberian amnesti untuk 1.668 narapidana lainnya, namun proses pemberian amnesti tersebut masih dalam tahap pembahasan.
