Pakar Digital Forensik, Rismon Sianipar, kembali membahas kejanggalan dalam transkrip nilai mantan Presiden Jokowi yang disinyalir menggunakan ijazah palsu. Rismon mempertanyakan detil akademik yang dianggapnya tidak masuk akal terkait gelar Sarjana Kehutanan Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Dia menyoroti fakta bahwa mata kuliah wajib seperti Matematika II dan Fisika mendapat nilai D, sementara transkrip nilai tidak mencantumkan nilai skripsi. Rismon juga heran bagaimana Jokowi bisa menyelesaikan studi dari tingkat Sarjana Muda hingga Sarjana dalam lima tahun dengan kondisi akademik yang dianggap lemah tanpa bukti skripsi.
Menanggapi polemik dugaan ijazah palsu Jokowi, kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama, mengecam pihak-pihak yang mempercayai narasi bahwa ijazah Jokowi dibuat di Pasar Pramuka. Dian menilai tudingan tersebut tidak masuk akal dan merugikan akal sehat. Dia mengajak publik agar tidak terprovokasi oleh isu liar yang tidak berdasar dan menyesatkan. Dengan demikian, masalah dugaan ijazah palsu Jokowi masih terus menjadi perbincangan hangat di masyarakat.