Pada Sabtu dini hari, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) yang bernama Argo Ericko Achfandi (19) dinyatakan tewas dalam kecelakaan yang terjadi di Jalan Palagan Tentara Pelajar, Ngaglik, Sleman, DIY. Polisi telah menetapkan mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Christiano Pengarapenta Pengidahen Tarigan (21) sebagai tersangka dalam kecelakaan tersebut. Keluarga Christiano pun mengungkapkan belasungkawa dan meminta maaf atas insiden yang terjadi.
Dalam pernyataan tertulis, ayah dari Christiano, Setia Budi Tarigan menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Ia juga memohon maaf atas kejadian yang tidak diinginkan. Setia Budi juga menyatakan keterbatasannya dalam memberikan penjelasan terkait kecelakaan yang menyebabkan kematian Argo, karena masih fokus pada pendampingan putranya yang sedang mengalami trauma.
Setia Budi menegaskan bahwa kabar suap terkait penanganan perkara tersebut tidak benar dan membantah segala tudingan yang beredar di media sosial. Ia juga mengungkapkan keinginannya untuk bersilaturahmi langsung dengan keluarga korban namun belum terwujud karena keluarga korban masih dalam masa berduka. Seluruh proses hukum terhadap Christiano diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
Lebih lanjut, Setia Budi menekankan bahwa pihaknya akan mendukung penegakan hukum yang transparan dan adil. Sebagai informasi tambahan, dalam kasus kecelakaan tersebut, Christiano dijerat dengan Pasal 310 ayat (4) UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) dengan ancaman pidana penjara dan denda sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
