Sebuah tuntutan dilayangkan oleh Oditur Militer di Pengadilan Militer I.01 Banda Aceh terhadap terdakwa pembunuh seorang sales mobil di Kabupaten Aceh Utara, yang merupakan anggota TNI AL Kelasi Dua Dede Irawan. Dalam tuntutannya, terdakwa dituntut dengan hukuman penjara seumur hidup serta pemecatan dari dinas TNI AL. Pembacaan tuntutan tersebut dilakukan oleh Oditur Letkol Chk Bambang Permadi yang dipimpin oleh Hakim Ketua Letkol Chk Arif Kusnandar bersama Hakim Anggota Letkol Chk Hari Santoso dan Mayor Chk Raden Muhammad Hendri.
Oditur Letkol Chk Bambang Permadi menyatakan bahwa terdakwa terbukti bersalah dalam melakukan tindak pidana merampas nyawa orang lain, pencurian yang diikuti dengan kekerasan hingga menyebabkan kematian, serta memiliki senjata api ilegal. Dia memohon agar terdakwa dijatuhi hukuman pokok penjara seumur hidup dan pemecatan dari dinas militer TNI AL. Terdakwa juga dituduh dengan berbagai pasal, termasuk Pasal 340 KUHP, Pasal 365 KUHP, dan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang penyalahgunaan senjata api ilegal.
Setelah pembacaan tuntutan, terdakwa terlihat menangis dan berdiskusi dengan penasihat hukumnya. Terdakwa dijadwalkan untuk mengajukan pleidoi pada hari berikutnya untuk meredakan tuntutan dari Oditur. Sementara itu, kuasa hukum korban mempertanyakan tuntutan tersebut dan menginginkan terdakwa tetap dihukum mati. Sebelumnya, dua rekan terdakwa juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut karena terlibat dalam menyembunyikan kematian korban yang ditembak oleh terdakwa. Kasus ini bermula saat terdakwa ingin membeli mobil dan berujung pada tindakan pembunuhan yang merenggut nyawa sales mobil tersebut.
