Pemerintah Provinsi Bali, bersama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) RI, memastikan akan menggarap sensus kebudayaan yang direncanakan pada tahun 2026. Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, menegaskan bahwa BPS akan membantu Bali dalam melaksanakan sensus kebudayaan ini. Menurutnya, keunikan budaya di Bali perlu digali lebih dalam, mengingat Pulau Dewata memiliki karakteristik yang unik. Amalia menekankan pentingnya data budaya yang akurat untuk memberikan intervensi kebijakan yang tepat di Provinsi Bali. Dengan melihat potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di desa adat, sensus kebudayaan diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru. Kepala BPS RI juga berencana untuk membangun dasbor berbasis data akurat untuk mendukung sensus kebudayaan di Bali. Melalui kolaborasi antara pemerintah provinsi dan BPS RI, diharapkan sensus kebudayaan ini dapat menjadi landasan untuk pengembangan potensi ekonomi dan kebudayaan di Bali.