Jakarta, 12 September 2024
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperkenalkan portal SatuDNA sebagai kelanjutan dari program Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi), yang telah memasuki tahun kedua. Menurut Menkes Budi, implementasi teknologi genomik dalam bidang kesehatan akan sangat bermanfaat sebagai basis data kesehatan di Indonesia.
“Kedepannya, dari 280 juta penduduk, Indonesia akan memiliki data demografi, klinis, dan genomik yang memberikan berbagai peluang dan manfaat dalam analisis big data,” kata Menkes Budi dalam acara bertema “Future Directions in Genomics: Setting the Agenda for the Next Decade” di Hotel Westin Jakarta, Kamis (12/9).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, yang juga hadir dalam acara dua tahun program BGSi, mengapresiasi langkah Kementerian Kesehatan dalam program ini. Menko Luhut menyatakan bahwa investasi berbasis teknologi genomik juga telah diterapkan dalam bidang pertanian dan peternakan untuk mengembangkan bibit unggul. Teknologi genomik juga dapat menjadi bank data kesehatan untuk manusia.
“Sementara itu, Pak Budi juga sudah melakukan genome sequencing untuk manusia. Jadi, dia memiliki bank data mengenai ini,” kata Menko Luhut.
Menkes Budi menjelaskan bahwa selama dua tahun program BGSi, telah berhasil mengumpulkan sekitar 9.000 data klinis, dengan sekitar 6.000 data yang telah melalui tahap penghitungan urutan genom, dan sekitar 4.500 data yang telah dianalisis. Menkes Budi bertujuan untuk mengumpulkan 10.000 data genomik hingga akhir tahun ini, dan 100.000 data genomik dalam lima tahun mendatang.
Menurut Menkes Budi, informasi genomik yang terdapat pada setiap individu di Indonesia akan sangat berguna dalam membantu ketepatan diagnosis dan pengobatan di masa depan.
Pusat riset program genomik ini dijalankan oleh sepuluh rumah sakit vertikal yang fokus pada sepuluh penyakit utama, termasuk kanker, penyakit metabolik, infeksi, neurodegeneratif, kardiovaskular, kesehatan usia lanjut, kesehatan jiwa, kesehatan ibu dan anak, dan penyakit langka.
Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Rizka Andalucia menyatakan bahwa salah satu manfaat data genomik dalam bidang kesehatan adalah menentukan jenis obat yang paling cocok untuk individu tertentu. Menurut Dirjen Rizka, data genomik dapat membantu mengetahui apakah seseorang memiliki resistensi terhadap jenis obat tertentu, sehingga dokter dapat meresepkan obat yang lebih tepat.
Program dan layanan ini terbuka untuk seluruh masyarakat Indonesia, dan pendaftaran dapat dilakukan melalui fitur SatuDNA di aplikasi SATUSEHAT Mobile dengan akun yang terverifikasi.
Informasi ini disampaikan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Hotline Kemenkes di nomor 1500-567, SMS 081281562620, atau email [email protected]. (RR)
Plt. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
Siti Nadia Tarmizi, M.Epid