Prabowo Subianto

HomekesehatanPenjelasan Kemenkes Terkait Bayi di Sukabumi Pasca Imunisasi – Sehat Negeriku

Penjelasan Kemenkes Terkait Bayi di Sukabumi Pasca Imunisasi – Sehat Negeriku

Pada tanggal 25 Juni 2024, Kementerian Kesehatan RI menerima laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Seorang bayi laki-laki dengan inisial MKA meninggal beberapa jam setelah menerima empat jenis vaksin, yaitu BCG untuk tuberkulosis, DPT-HB-Hib, Polio, dan Rotavirus untuk pencegahan diare.

Hasil investigasi yang dilakukan oleh Komite Daerah (Komda) KIPI Jawa Barat dan Pokja KIPI Kota Sukabumi bersama Dinas Kesehatan Kota Sukabumi menunjukkan bahwa bayi tersebut lahir dengan bantuan bidan dan telah menerima vitamin K serta vaksin hepatitis B. Namun, setelah lahir, bayi yang hampir berusia 3 bulan ini tidak pernah dibawa ke Puskesmas sebelum dibawa orangtuanya ke Posyandu untuk mendapatkan imunisasi.

Imunisasi yang diberikan kepada bayi MKA merupakan imunisasi ganda dengan pemberian lebih dari satu jenis vaksin dalam satu kunjungan untuk melengkapi status imunisasinya. Sebanyak 18 anak menerima imunisasi di Posyandu pada hari tersebut, termasuk 3 anak yang mendapatkan 4 jenis vaksin seperti bayi MKA, namun kondisinya sehat.

Setelah menerima imunisasi, bayi MKA kembali ke rumah dalam kondisi normal namun kemudian mulai menunjukkan gejala melemah. Orangtuanya segera menghubungi Puskesmas dan bayi MKA akhirnya dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan.

Keluarga bayi MKA menginginkan kasus kematian tersebut diselidiki lebih lanjut, namun audit kausalitas yang dilakukan oleh Komda KIPI Jawa Barat dan Komnas KIPI belum dapat menunjukkan penyebab pasti. Keluarga tidak mengizinkan dilakukannya autopsi dan mencabut tuntutan polisi dan kuasa hukum.

BPOM RI mengambil sampel vaksin yang disuntikkan kepada bayi MKA untuk dilakukan uji kualitas. Direktur Pengelolaan Imunisasi menyatakan bahwa pemberian imunisasi ganda telah direkomendasikan dan aman, serta disesuaikan dengan jadwal imunisasi nasional.

Pemberian vaksin kombinasi secara bersamaan tidak membebani sistem kekebalan tubuh dan tidak menimbulkan masalah kesehatan kronis. Di Indonesia, imunisasi ganda memberikan perlindungan secepat mungkin, efisien, mengurangi trauma pada anak, dan meningkatkan efisiensi serta cakupan imunisasi.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI.

Source link