Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza telah diserang dan dibom sejak hari pertama, yang menyebabkan dua pekerja meninggal dunia.
Direktur RS Indonesia, Atef al-Kahlout, meminta Pemerintah Indonesia untuk memberikan perlindungan penuh pada RS Indonesia di Jalur Gaza.
“Dari jantung Rumah Sakit Indonesia, kami meminta pemerintah untuk melindungi seluruh pekerja, pasien, dan pengungsi yang berada di dalam rumah sakit. Jumlah mereka telah mencapai lebih dari 5000 orang,” kata Atef dalam keterangan tertulis MER-C Indonesia yang diterima di Jakarta, Ahad (5/11/2023).
RS Indonesia telah menjadi target serangan sejak awal, dan dua pekerja telah meninggal dunia. Pihak RS Indonesia meminta Pemerintah Indonesia untuk menekan negara yang terlibat serangan ke Jalur Gaza agar menghentikan serangan tersebut.
“Kami meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk menekan penjajah agar menghentikan serangan terhadap Rumah Sakit Indonesia,” ungkap Atef.
Atef juga menyatakan bahwa RS Indonesia percaya pada Pemerintah Indonesia untuk menghentikan serangan terhadap rakyat Palestina dan memberikan perlindungan pada rumah sakit tersebut.
“Kami sangat yakin pemerintah Indonesia mampu memberikan tekanan kuat kepada PBB, Amerika Serikat, dan penjajah lainnya untuk menghentikan serangan terhadap rumah sakit,” ucap Atef.
Direktur RS Indonesia di Gaza tersebut juga meminta Pemerintah Indonesia untuk melakukan tekanan kepada semua negara yang terlibat serangan ke Jalur Gaza agar segera menghentikan serangan.
“Kami memohon kepada Pemerintah Indonesia untuk melakukan tekanan terhadap Amerika, Inggris, Prancis, dan PBB agar segera menghentikan serangan terhadap Jalur Gaza,” kata Atef.
Sumber: Republika