Prabowo Subianto

Prabowo Subianto dan Jokowi Bertemu Bersama Keluarga Awak KRI Nanggala-402 yang Menerima Bantuan

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi), bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, mengadakan pertemuan virtual dengan keluarga kru KRI Nanggala-402, yang berlokasi di Sidoarjo. Hal...
HomeBeritaWarga Gaza Melarikan Diri dari Kematian Namun Malah Menemui Kematian

Warga Gaza Melarikan Diri dari Kematian Namun Malah Menemui Kematian

Israel telah menyebabkan lebih dari 3.600 anak Palestina tewas selama perang yang berlangsung selama 25 hari. Anak-anak yang tidak bersalah tersebut menjadi korban serangan udara, roket, dan ledakan, serta tertimpa bangunan. Di antara korban tersebut ada bayi baru lahir dan balita. Sekitar setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun, dan 40% dari mereka yang tewas dalam perang adalah anak-anak. Data Kementerian Kesehatan Gaza yang dirilis pada 26 Oktober menunjukkan bahwa 2.001 anak berusia 12 tahun ke bawah tewas, termasuk 615 anak berusia 3 tahun ke bawah.

Save the Children mencatat bahwa jumlah anak yang meninggal dalam tiga minggu di Gaza jauh lebih tinggi dibandingkan jumlah anak yang tewas dalam konflik di seluruh dunia dalam tiga tahun terakhir. Sebanyak 2.985 anak tewas dalam dua lusin zona perang pada tahun lalu. Situasi ini menggambarkan betapa mengerikannya kehidupan di Gaza yang telah menjadi kuburan bagi ribuan anak.

Gambar dan video anak-anak terluka yang dievakuasi dari reruntuhan di Gaza atau terbaring di rumah sakit telah menjadi pemandangan yang biasa. Media sosial juga dipenuhi dengan foto dan video orang tua yang memeluk anak-anak mereka yang sudah meninggal. Situasi menjadi semakin mengerikan karena tidak ada tempat yang aman dari serangan Israel di Gaza. Warga Palestina berusaha melindungi anak-anak mereka dengan berkumpul bersama keluarga besar di apartemen atau tempat penampungan yang dikelola PBB. Namun, serangan udara Israel tetap meluas hingga ke Gaza selatan.

Banyak keluarga yang kehilangan anggota mereka dalam serangan udara. Misalnya, Yasmine Jouda kehilangan 68 anggota keluarganya dalam serangan yang menghancurkan dua bangunan. Satu-satunya yang selamat adalah keponakan perempuan Jouda, Milissa, yang ditemukan tewas di bawah reruntuhan. Bayi kembarnya yang tak bernyawa juga ditemukan.

Serangan Israel ini tidak memandang bulu dan telah menyebabkan penderitaan yang tidak terbayangkan bagi anak-anak Palestina. ini.