Militer Israel terus berupaya mengusir warga sipil di Jalur Gaza dari tempat tinggal mereka dengan berbagai cara. Saat awal agresi militer Israel di Jalur Gaza, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memerintahkan penduduk di wilayah utara Gaza untuk mengungsi ke selatan.
Pesawat tempur Israel dilaporkan menebarkan selebaran yang memerintahkan warga Gaza untuk pergi. Upaya pengusiran warga ini terus diulangi seiring meningkatnya potensi invasi darat Israel ke Jalur Gaza, di mana dua juta lebih warga Palestina terkurung karena blokade Israel sejak 2007.
Aljazirah melaporkan bahwa selebaran Israel berisi ancaman bahwa penduduk yang tidak mengungsi ke selatan akan dianggap sebagai “teroris”. Selain itu, militer Israel juga menerbitkan peta ‘genosida’ untuk warga Palestina di Jalur Gaza. Peta tersebut diberi label dalam bahasa Arab dan memungkinkan warga melakukan evakuasi dari tempat tertentu demi keselamatan mereka jika diperlukan.
IDF juga mengirim pesan peringatan melalui layanan pesan singkat (SMS) kepada warga di beberapa daerah untuk memudahkan evakuasi. Mereka juga memerintahkan orang-orang di sektor-sektor tertentu untuk mencari perlindungan dan menjauhi segala jenis aktivitas militer sekitar 10 menit sebelum melancarkan serangan ke sektor tersebut.
Pada 6 Desember, militer Israel dilaporkan menjatuhkan selebaran dengan kutipan ayat Alquran di wilayah Gaza selatan. Hal ini menimbulkan kemarahan warga Palestina di Gaza dan umat Islam di wilayah lain, yang menilai tindakan tersebut sebagai bentuk penggunaan ayat Alquran yang tidak pantas.
Pengguna media sosial berspekulasi apakah kutipan ayat Alquran tersebut terkait dengan rencana Israel membanjiri jaringan terowongan Hamas di Jalur Gaza dengan air laut dalam jumlah besar. Pada November lalu, Israel disebut telah merakit setidaknya lima pompa air besar yang dapat menyedot air dari Laut Mediterania untuk membanjiri jaringan terowongan Gaza.
Dengan demikian, Israel terus menggunakan berbagai cara dalam upaya pengusiran paksa warga sipil di Jalur Gaza, yang menuai kecaman dari berbagai pihak.