Jaksa penuntut di Korea Selatan (Korsel) telah menetapkan mantan Presiden Korsel, Moon Jae-in sebagai tersangka kasus suap. Menurut laporan dari The Strait Times yang dikutip dari Korean Herald, pada hari Minggu (1/9/2024), jaksa menuduh Moon membantu mantan menantunya untuk mendapatkan pekerjaan di sebuah maskapai penerbangan.
Divisi Kriminal 3 dari Kantor Jaksa Distrik Jeonju memimpin investigasi yang mencurigai keterlibatan Moon. Pada tanggal 30 Agustus, penyidik sudah menggeledah rumah putri Moon, Moon Da-hye, sebagai bagian dari penyelidikan yang berawal dari laporan empat tahun yang lalu terkait penempatan Seo, mantan menantu Moon, di Thai Eastar Jet.
Investigasi otoritas Jeonju fokus pada hubungan antara penempatan Seo di Thai Eastar Jet dengan penunjukan mantan anggota dewan Lee Sang-jik sebagai kepala Agensi Startup dan Korea SME, atau Kosma.
Partai Kuasa Rakyat (PPP), partai konservatif yang berkuasa di Korsel, bersama dengan kelompok masyarakat sipil Keadilan Rakyat di Seoul, pada bulan September 2020 dan April 2021, telah mengajukan protes kepada Kantor Jaksa Distrik Jeonju terkait dugaan barter jabatan dalam kasus Moon.
Pada September 2020, PPP, yang saat itu masih menjadi partai oposisi, melaporkan dugaan praktik korupsi kepada jaksa terkait penempatan Seo sebagai Direktur Eksekutif di Thai Eastar Jet. Lee Sang-jik merupakan pendiri maskapai Eastar Jet, di mana Seo ditempatkan setelah Lee ditunjuk sebagai Presiden Kosme.
Jaksa menduga penunjukan Lee sebagai kepala Kosme diputuskan dalam pertemuan informasi sekretaris presiden pada akhir 2017. Dukungan terhadap keluarga putri Moon diduga dicabut setelah Seo dipekerjakan oleh Thai Eastar Jet, yang kemungkinan dianggap sebagai suap kepada Moon.
Jaksa memperkirakan bahwa Seo menerima total 223 juta won dari gaji dan pengeluaran selama bekerja di Thai Eastar Jet antara Juli 2018 dan April 2020, yang dianggap sebagai suap kepada Moon. Berdasarkan hal tersebut, jaksa menetapkan Moon sebagai tersangka menerima suap dari Lee. Seo sendiri telah diperiksa tiga kali pada tahun 2024 sebagai saksi.
Sumber: Republika