Prabowo Subianto

HomePolitikBlokade Politik KIM Plus dan Jalan Terjal PDIP di Pilkada 2024

Blokade Politik KIM Plus dan Jalan Terjal PDIP di Pilkada 2024

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengumumkan 13 bakal calon kepala daerah pada Pilkada 2024. Pilkada tersebut diprediksi akan menjadi pesta demokrasi yang menyulitkan bagi PDIP. Sejumlah pengamat politik menilai bahwa PDIP akan ditinggalkan oleh gabungan partai politik lain yang berada di bawah naungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus.

Baru-baru ini, sebanyak 10 dari 11 partai politik di DPRD DKI Jakarta mendeklarasikan dukungan kepada Ridwan Kamil dan Suswono untuk Pilgub Jakarta tahun 2024. PDIP tidak bisa mengusung calon sendirian karena hanya memiliki 15 kursi di DPRD DKI Jakarta, sementara dibutuhkan setidaknya 22 kursi untuk mengusung pasangan calon di Jakarta.

PDIP akan memperjuangkan nama Anies Baswedan untuk Pilgub Jakarta, namun dukungan sejumlah partai politik yang sebelumnya menyatakan mendukung tiba-tiba berlabuh dengan KIM. Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan bahwa KIM plus berpotensi mendominasi Pilkada tahun ini, di beberapa wilayah strategis seperti Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Utara.

PDIP memiliki catatan keberanian politik yang baik namun disarankan untuk memilih tanpa ikut Pilkada jika harus ikut dalam dominasi rival di Pilpres. Verifikasi pasangan calon dari jalur independen yaitu Dharma Pongrekun dan Kun Wardana oleh KPU DKI telah memenuhi syarat setelah sebelumnya ditemukan kasus pencatutan NIK warga sebagai salah satu syarat dukungan.

PDIP diprediksi akan mengalami kekalahan utamanya di Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur, namun hal ini tidak serta merta berpengaruh pada Pemilu 2029. KIM plus diprediksi akan terwujud di wilayah lain dalam Pilkada tahun ini, memperkecil ruang bagi PDIP. Tetapi PDIP tidak akan bergabung dengan KIM plus untuk Pilgub Jakarta, mereka akan memberikan perlawanan entah dengan mendukung kotak kosong atau calon independen.

PDIP ditinggalkan dalam Pilkada tahun ini, segala keputusan yang diambil akan menentukan posisi PDIP di pesta demokrasi lima tahun mendatang. Pilkada 2024 menjadi tantangan berat bagi PDIP karena terkesan PDIP ditinggalkan dan tidak bisa membangun koalisi yang baik.

Source link