Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) telah menetapkan ketua yayasan salah satu pondok pesantren di daerah tersebut sebagai tersangka kasus pelecehan seksual terhadap seorang santriwati berusia 17 tahun yang merupakan saudara kandungnya. Kasus ini melibatkan MN (64), yang diduga melakukan tindakan asusila tersebut sebanyak lima kali antara Juli 2021 hingga 2022. Kapolres Tapsel, AKBP Yon Edi Winara mengungkapkan bahwa pelaku telah melakukan perbuatan tersebut dalam berbagai situasi, termasuk saat korban sedang melakukan pekerjaan rumah tangga di tempat tinggal pelaku dan saat menonton televisi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, motif dari pelaku diketahui berkaitan dengan memberikan uang kepada korban sebagai bentuk pemberian. Kasus ini dilaporkan oleh ibu korban kepada pihak kepolisian, dan hasil visum menunjukkan bukti tindakan pelecehan seksual terhadap korban. Pelaku telah ditahan oleh polisi dan dijerat dengan Pasal-pasal yang terkait, dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara dan denda hingga Rp5 miliar.
Yon Edi juga menyampaikan pentingnya masyarakat untuk memberikan informasi apabila ada korban lain yang belum melaporkan kejadian serupa. Mengingat status pelaku sebagai orang tua/wali, pengasuh anak, pendidik, atau tenaga kependidikan, pidananya akan ditambah sepertiga dari ancaman hukuman. Proses hukum terhadap kasus ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut untuk memberikan keadilan bagi korban dan memastikan keamanan anak-anak di masa depan.
