Penyelidikan kematian diplomat muda Kemlu, Arya Daru Pangayunan (ADP), mengungkap fakta mengejutkan melalui analisis digital forensik. Arya diketahui mengirimkan e-mail ke lembaga amal luar negeri terkait niatan bunuh diri. Hasil analisis perangkat handphone yang digunakan Arya menunjukkan bahwa perangkat itu aktif dari 29 Juni 2019 hingga 20 September 2022. Komunikasi dari akun [email protected] kepada lembaga amal yang memberikan dukungan bagi individu dengan tekanan emosional, termasuk keinginan untuk mengakhiri hidup, ditemukan dari handphone tersebut. E-mail yang dikirim Arya terbagi dalam dua periode berbeda, dimana segmen pertama terjadi pada pertengahan 2013 dan segmen kedua dikirim pada tahun 2021 dengan konten yang serupa. Ipda Saji Purwanto dari Polri memberikan rincian hasil analisis tersebut dalam konferensi pers yang digelar.
