Presiden Prabowo Subianto mengatakan telah meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Polri untuk menelusuri tuntas kasus beras oplosan tanpa pandang bulu. Menurutnya, kasus ini merupakan bentuk kejahatan ekonomi yang mengkhawatirkan. Prabowo menekankan pentingnya penindakan terhadap para pelaku tanpa terkecuali. Dia juga menyoroti praktik penipuan yang dilakukan dengan mengemas ulang beras curah menjadi beras premium dan menaikkan harganya secara sewenang-wenang.
Kerugian akibat tindakan curang tersebut diperkirakan mencapai hampir Rp100 triliun, sebuah angka yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk mengurangi tingkat kemiskinan. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah menjelaskan dasar perhitungan kerugian tersebut, yang merupakan estimasi potensi kerugian bagi konsumen dalam satu tahun jika praktik pengoplosan terus berlanjut. Amran menegaskan bahwa hal ini merugikan masyarakat.
Dalam konteks ini, langkah-langkah tegas dari pihak berwenang untuk mengusut kasus ini secara menyeluruh sangat diperlukan. Prabowo juga menyoroti urgensi penindakan terhadap pengusaha-pengusaha yang terlibat dalam kasus tersebut. Semua pihak diharapkan bekerja sama untuk memastikan keadilan bagi masyarakat dan mencegah terjadinya praktik penipuan serupa di masa mendatang. Tindakan yang diambil diharapkan dapat memberikan efek jera serta memberikan perlindungan bagi konsumen dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan.
