Presiden ke-7 Joko Widodo menduga ada motif politik di balik polemik ijazah palsu dan usaha pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Menurut Jokowi, agenda besar politik dapat merusak reputasi politik seseorang. Meski menghadapi tuduhan tersebut, dia tetap merespons secara biasa dan tidak terlalu terpengaruh. Isu pemakzulan Gibran muncul setelah Forum Purnawirawan Prajurit TNI mengeluarkan berbagai tuntutan kepada MPR, salah satunya untuk mengganti Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Universitas Gadjah Mada telah memastikan keaslian ijazah Jokowi. Polemik mengenai ijazah palsu ini kerap muncul menjelang pemilu dan saat Jokowi mencalonkan diri. Meski demikian, polemik tersebut kini kembali muncul setelah Jokowi lengser dari jabatannya. Polemik ini bahkan memunculkan pelaporan terkait dugaan pencemaran nama baik dan pemalsuan ijazah.