Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa sekitar 4,2 miliar liter air hujan tumpah dalam waktu singkat di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Akibat dari hujan deras tersebut, beberapa wilayah di Mataram mengalami banjir.
Menurut Kepala Stasiun Klimatologi NTB, Nuga Putrantijo, volume air yang tumpah di Kota Mataram mencapai 4,2 miliar liter air dalam kurun waktu kurang dari enam jam. Data curah hujan yang tercatat melalui Agroclimate/Automatic Weather Stasiun (AAWS/ AWS) dan Automatic Rain Gauge (ARG) menunjukkan bahwa AWS Sigerongan mencatat 111,4 milimeter, AAWS Stasiun Klimatologi NTB sebanyak 74,0 milimeter, dan ARG Mataram sebanyak 71,4 milimeter.
Volume curah hujan ini termasuk dalam kategori hujan lebat harian dan hujan ekstrem per jam. Dampak dari hujan lebat tersebut, sejumlah wilayah di Kota Mataram terendam banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat mencatat bahwa banjir merendam tiga kecamatan dan enam desa/kelurahan di Kota Mataram.
Kepala BPBD NTB, Ahmadi, menekankan pentingnya masyarakat untuk berhati-hati di luar rumah dan menjaga kebersihan saluran air serta membersihkan drainase sebagai langkah pencegahan luapan air saat hujan datang. Ia juga mengingatkan agar masyarakat selalu waspada terhadap potensi hujan dan angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba.
