Pengelola Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta memastikan bahwa kegiatan komunitas nonkomersial di kawasan olahraga nasional tersebut tidak akan dikenakan biaya atau tarif. Melalui akun media sosial Instagram resmi GBK, love_gbk mengunggah foto berisi kebersamaan antara pengelola GBK dan Komunitas Bermain, yang menegaskan bahwa kegiatan nonkomersial tidak akan dikenakan tarif selama sesuai dengan ketentuan dan tidak mengganggu ketertiban umum.
Dalam dialog yang dilakukan antara pengelola GBK dan Komunitas Bermain, tercapai kesepahaman bahwa kegiatan komunitas nonkomersial dapat dilakukan tanpa pungutan. Pengelola GBK berterima kasih atas pengertian semua pihak dalam menjaga kawasan olahraga nasional tersebut. Pada Jumat kemarin, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menjelaskan bahwa pengelolaan GBK dilakukan oleh pemerintah pusat melalui Kemensetneg, sehingga Pemprov DKI tidak bisa turun tangan terkait dugaan pungutan terhadap kegiatan komunitas di GBK.
Komunitas bermain di GBK yang sebelumnya dimintai biaya sekitar Rp1,9 juta akan dipersilakan untuk beraktivitas di fasilitas Pemprov DKI lainnya. Mensesneg Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto telah meminta agar aset GBK dikelola oleh Danantara. Wamenpora Taufik Hidayat juga menegaskan bahwa tidak ada pungutan resmi yang diberlakukan terhadap komunitas dan kegiatan nonkomersial di GBK.
Kepala Divisi Humas GBK, Asep Triyadi, menyatakan bahwa kegiatan komunitas dan nonkomersial di kompleks GBK tidak dikenakan biaya, kecuali untuk kegiatan yang bersifat komersial. PPKGBK telah berkomunikasi langsung dengan komunitas terkait untuk mengatasi keluhan terkait penarikan tarif untuk kegiatan di kawasan tersebut. Keputusan ini dilakukan dalam upaya untuk mendorong keterlibatan sosial dan pengembangan komunitas, serta menciptakan sinergi positif antara GBK dan komunitas untuk memajukan fasilitas publik yang inklusif dan berkelanjutan.
