Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, telah mengunjungi rumah di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, yang diserang oleh sekelompok orang karena menggelar kegiatan retreat pelajar Kristen di lokasi tersebut. Dedi menyatakan perusakan yang dilakukan oleh warga merupakan peristiwa pidana yang harus diproses secara hukum. Ia meyakini bahwa proses hukum akan berlangsung secara objektif dan bahwa aparat kepolisian akan bekerja berdasarkan fakta dan alat bukti yang ada. Selain itu, tim psikologi akan dikirimkan untuk memberikan trauma healing kepada korban penyerangan.
Dedi juga menegaskan bahwa kerusakan yang ditimbulkan oleh warga akan ditanggung olehnya sendiri, serta telah mengirimkan uang sebesar Rp100 juta kepada keluarga yang menjadi korban agar perbaikan kerusakan dapat segera dilakukan. Ia berjanji bahwa kejadian serupa tidak akan terulang dan memastikan bahwa masyarakat sekitar akan hidup dalam rukun dan damai. Pembubaran dan perusakan yang terjadi pada sebuah rumah yang mengadakan kegiatan retreat pelajar Kristen di Cidahu, Sukabumi, telah menjadi viral di media sosial.
Insiden perusakan tersebut dikonfirmasi oleh Kasi Humas Polres Sukabumi, meskipun dia mengklaim bahwa bangunan yang dirusak bukanlah tempat ibadah resmi. Penyelidikan terus dilakukan terkait kasus ini untuk memastikan penegakan hukum terhadap pelaku perusakan. Kepala Desa Tangkil, Cidahu, juga menyebut aksi perusakan sebagai protes warga karena rumah singgah menjadi tempat ibadah tanpa izin resmi. Semua pihak terus berupaya menjaga situasi agar tetap kondusif dan menghindari terulangnya insiden serupa di masa mendatang.
