PP Muhammadiyah berencana untuk membentuk Bank Syariah Muhammadiyah (BSM) sebagai respons terhadap persaingan yang semakin ketat dalam pasar perbankan syariah. Selain BSM, BTN Syariah juga akan ikut meramaikan pasar yang selama ini dikuasai oleh Bank Syariah Indonesia (BSI). Mukhaer Pakkanna, Ketua bidang Ekonomi PP Muhammadiyah, menegaskan bahwa ini bukanlah hasil dari merger, tetapi transformasi BPRS (Bank Perekonomian Rakyat Syariah) yang menjadi inti dari pendirian BSM. Sebanyak 17 BPRS milik Muhammadiyah akan disatukan menjadi Bank Umum Syariah (BUS), dengan BPRS Matahari Artha Daya dipilih sebagai cikal bakal BSM. Rencana ini masih dalam tahap konsolidasi, termasuk penetapan waktu yang tepat dan modal yang dibutuhkan, namun diharapkan BSM bisa beroperasi dalam waktu dekat. Dengan modal minimal Rp100 miliar untuk buku 1, diharapkan BSM dapat segera berkembang menjadi bank umum yang kuat.