Sebanyak sepuluh anggota Polda Sulawesi Selatan telah dipecat dari institusi kepolisian karena melanggar kode etik, termasuk melakukan tindak pidana dan membolos dari tugas mereka. Kapolda Sulsel, Irjen Rusdi Hartono, mengumumkan bahwa kesepuluh anggotanya telah dikenai sanksi tidak dengan hormat dan dipecat karena pelanggaran-pelanggaran yang mereka lakukan, termasuk desersi dan tindak pidana. Salah satu anggota Brimob Polda Sulsel, yaitu Briptu Mochammad Rizky Amdar, meninggalkan tugasnya tanpa izin selama 30 hari.
Kapolda Sulsel menekankan pentingnya menjaga kehormatan dan reputasi institusi kepolisian. Ia siap mengambil tindakan korektif terhadap anggota yang melanggar aturan, serta mendukung keputusan sidang komisi kode etik. Selain itu, Kapolda Sulsel juga memberikan penghargaan kepada 137 anggota yang berhasil mengungkap sejumlah kasus tindak pidana yang menjadi perhatian masyarakat. Penghargaan tersebut diharapkan dapat menjadi motivasi bagi seluruh anggota untuk terus meningkatkan kinerja, sementara sanksi yang diberikan menjadi pengingat agar disiplin, tanggung jawab, dan nama baik institusi tetap terjaga.
Beberapa anggota Polda Sulsel yang menerima penghargaan antara lain Kapolres Sidrap, Kapolres Pinrang, Kasat Reskrim Polres Gowa, Kasipammat Subbid Gasum Ditsamapta, dan Kasat Resnarkoba Polres Sidrap. Mereka berhasil mengungkap berbagai kasus mulai dari penyalahgunaan pupuk bersubsidi hingga peredaran narkoba. Seluruh penghargaan dan sanksi yang diberikan bertujuan untuk membangun budaya kerja yang profesional dan menjaga integritas institusi kepolisian sulsel.
