Mengusap khuf merupakan salah satu rukhsah dalam ajaran Islam yang memberikan kemudahan bagi umat Muslim. Khuf adalah sepatu atau alas kaki dari kulit yang menutupi mata kaki. Biasanya, pengusapan khuf dilakukan saat berwudhu atau bersuci. Dalam Islam, memberikan keringanan dalam aturan adalah sesuatu yang dianjurkan. Mengusap khuf dapat dilakukan sebagai pengganti membasuh kedua kaki selama berwudhu dengan aturan tertentu. Mayoritas ulama berpendapat bahwa mencuci kaki lebih afdol daripada mengusap, tetapi mengusap khuf adalah bentuk keringanan dalam agama Islam.
Ada syarat yang harus dipenuhi untuk mengusap khuf, yaitu mengenakan khuf dalam keadaan bersuci. Nabi Muhammad SAW pernah menggunakan khuf dalam keadaan bersuci dan mengusapnya. Hal ini menyatakan bahwa mengusap khuf bisa dilakukan jika sudah mengenakannya dalam keadaan bersuci. Tujuan dari mengusap khuf antara lain memberikan kemudahan dan keringanan bagi umat Muslim. Islam tidak mempersulit umatnya, bahkan memberikan berbagai keringanan agar ibadah tetap bisa dilakukan dalam kondisi sulit seperti cuaca dingin atau dalam perjalanan.
Selain memberikan kemudahan, mengusap khuf juga bertujuan untuk menjaga kesempurnaan wudhu. Dengan mengusap khuf, umat Muslim bisa tetap menjaga kesempurnaan wudhunya tanpa harus melepas alas kaki. Anjuran mengusap khuf juga merupakan bagian dari mengikuti anjuran Nabi Muhammad SAW. Rasulullah sendiri pernah mengusap khuf dan melarang sahabatnya untuk melepaskan alas kaki yang digunakan. Dengan mengikuti anjuran Nabi, umat Muslim akan mendapatkan pahala dan kesempurnaan dalam beribadah. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk mempelajari hukum, syarat, dan dalil mengusap khuf agar bisa menerapkannya dalam ibadah mereka. Semua ini bertujuan untuk menyempurnakan amal ibadah dan mendapatkan pahala yang melimpah.
