Pulau Enggano, Bengkulu, sedang menghadapi kondisi bahaya yang diungkapkan oleh Jurnalis Investigasi Dandhy Lansono. Dalam unggahannya, Dandhy menyampaikan bahwa pulau tersebut telah terisolasi selama empat bulan dengan penduduk sebanyak 4.000 jiwa. Situasi di Enggano semakin memprihatinkan karena banyak orang yang sakit dan ketersediaan sembako menipis, menyebabkan ekonomi lokal semakin terpuruk. Dandhy juga membagikan laporan dari jurnalis lain yang berada di pulau tersebut, menjelaskan bahwa transportasi laut menuju Enggano terhenti sejak Maret 2025 karena alur Pelabuhan Pulau Baai dangkal. Akibatnya, orang-orang di pulau terkurung dan terisolir, membutuhkan bantuan kapal alternatif untuk mendistribusikan barang dan membawa orang yang kritis. Meskipun Kapal Ferry Pulo Tello akhirnya bisa berlayar ke Enggano pada pekan pertama Juni 2025, masih dibutuhkan upaya lebih lanjut untuk membantu warga yang terdampak di pulau tersebut. Diharapkan pemerintah Bengkulu segera mengambil langkah strategis dalam menangani kondisi darurat yang terjadi di Pulau Enggano.