Kader Muda Nadatul Ulama (NU), yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Hijau, mengungkapkan kekecewaannya terhadap Amad Farur Rozi, atau yang akrab dikenal sebagai Gus Fahrur. Gus Fahrur adalah seorang komisaris di PT GAG Nikel, sebuah perusahaan tambang di Raja Ampat.
Menurut Roy, Gus Fahrur seharusnya lebih memperjuangkan lingkungan daripada kepentingan tambang. Roy menilai bahwa Gus Fahrur lebih menjadi corong untuk kepentingan tambang, daripada memperjuangkan kepentingan masyarakat dan lingkungan.
Perlu dicatat bahwa pernyataan Fahrur disampaikan melalui akun Instagram pribadinya. Dia membantah bahwa lokasi tambang GAG berada dekat dengan lokasi wisata, dengan jarak sekitar 40 kilometer.
Fahrur juga menjelaskan secara geologis bahwa Piaynemo, tempat tambang berada, terdiri dari batu kapur dan bukan batuan nikel. Hal ini juga menyoroti pentingnya menyebarkan informasi yang akurat dan jujur, untuk menghindari narasi yang menyesatkan dan manipulatif.
Dalam konteks ini, isu lingkungan tetap menjadi prioritas, tetapi harus disampaikan dengan kejujuran dan kecermatan. Gus Fahrur mengajak untuk menjaga dan melindungi Raja Ampat dengan menyebarkan fakta-fakta yang tepat, bukan narasi yang menyesatkan.