Petinggi PT Maruwa Indonesia, seorang pria asal Jepang, diam seribu bahasa ketika dihadapkan dengan protes keras dari para karyawan. Dalam video yang viral, terlihat pria tersebut berdiri di depan sejumlah karyawan wanita yang menuntut pembayaran gaji. Perusahaan manufaktur ini tiba-tiba menghentikan operasionalnya di Batam sejak awal April 2025 akibat terhentinya pasokan bahan produksi dari mitra perusahaan di Malaysia. Hal ini membuat sekitar 205 karyawan, baik tetap maupun kontrak, menghadapi ketidakpastian nasib. Mereka menuntut kejelasan terkait hak-hak mereka seperti gaji, pesangon, dan kontrak kerja secara adil. Meskipun telah dilakukan mediasi, manajemen hanya menawarkan pesangon di bawah ketentuan UU Ketenagakerjaan. Karyawan akhirnya menahan petinggi perusahaan untuk menuntut pembayaran gaji, THR, dan pesangon merupakan Rp14 miliar agar hak-hak mereka segera dipenuhi.