Mantan Menteri Perdagangan RI, Rachmat Gobel, mendapatkan teguran dari hakim karena melupakan banyak hal saat memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi impor gula bersama terdakwa Thomas Trikasih Lembong, yang juga dikenal sebagai Tom Lembong, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Hakim Alfis Setiawan mengkritik Gobel karena dalam 10 bulan menjabat sebagai Menteri Perdagangan, dia tidak pernah membaca laporan dari bawahannya. Gobel mengakui bahwa dia menerima laporan, namun tidak pernah membacanya. Hakim juga mempertanyakan tentang keterlibatan Koperasi Kartika (Inkopkar) dalam kegiatan impor gula, namun Gobel mengaku tidak mengingatnya. Gobel alasan peristiwa itu terjadi cukup lama sehingga membuatnya lupa dan meminta maaf kepada hakim atas ketidakkonsistensian tersebut.
Dalam sidang sebelumnya, tim kuasa hukum Tom Lembong mengusulkan agar Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dan mantan Menteri Perdagangan Gita Irawan Wirjawan dihadirkan sebagai saksi. Kuasa hukum Tom Lembong, Ari Yusuf Amir, menjelaskan bahwa usulan ini bertujuan untuk mendalami distribusi gula dan penunjukan induk koperasi oleh Kementerian Perdagangan. Tom Lembong didakwa merugikan keuangan negara sebesar Rp515 miliar dan dianggap melanggar beberapa pasal Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Usaha untuk membawa Moeldoko sebagai saksi terkait kapasitasnya saat menjabat Kepala Staf Angkatan Darat. Mereka percaya bahwa penjelasan terkait penunjukan Induk Koperasi Kartika terkait impor gula dapat dijelaskan lebih lanjut oleh Moeldoko dan Gita.
