Komisi I DPR berencana untuk segera memanggil Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, untuk memberikan penjelasan terkait insiden ledakan yang terjadi saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa pada Senin (12/5) lalu. Ketua Komisi I DPR, Utut Adianto, memiliki harapan agar insiden tersebut segera dibahas sebelum akhir masa sidang pada bulan Juni mendatang. Menurutnya, kasus ini harus diselesaikan dengan cepat karena menyangkut masalah kemanusiaan. Utut juga menyampaikan rasa duka cita kepada 13 korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut dan menegaskan bahwa ini adalah tanggung jawab Panglima TNI serta Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Sejak ledakan terjadi di gudang senjata, ini merupakan keenam kalinya insiden serupa terjadi. Utut menyatakan bahwa pihaknya tidak bermaksud menyalahkan siapapun, namun hal ini harus segera diinvestigasi. Dia berencana untuk memanggil Pangdam, Danrem, dan komandan lapangan untuk dimintai keterangan, serta tidak menutup kemungkinan melakukan inspeksi mendadak ke lokasi kejadian. TNI sendiri akan membentuk tim investigasi untuk mengungkap penyebab pasti dari ledakan tersebut, yang diduga disebabkan oleh sifat tidak stabil dan sulit diprediksi dari amunisi kedaluwarsa.
DPR berusaha menyelesaikan kasus ini dengan transparansi dan bersamaan-sama dengan TNI untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan masyarakat. Semua pihak diharapkan bekerja sama dalam menyelidiki insiden ini dan mengambil langkah-langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Bukti-bukti yang akan dihasilkan dari penyelidikan ini kemudian diharapkan dapat memberikan kejelasan secara menyeluruh terkait insiden ledakan amunisi yang telah menimbulkan korban jiwa.
