Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, telah menekankan pentingnya peran Candi Borobudur sebagai pusat ziarah internasional yang dapat diakses oleh siapa pun yang mencari nilai-nilai spiritual universal, tidak hanya umat Buddha. Dalam acara perayaan Hari Tri Suci Waisak di Candi Borobudur, Fadli Zon menyampaikan pandangannya tentang pentingnya pelestarian warisan budaya dunia ini.
Menurut Fadli Zon, Candi Borobudur telah berubah dari sekadar monumen mati menjadi warisan hidup yang mewariskan nilai-nilai luhur dari generasi ke generasi. Ia menegaskan bahwa Borobudur bukan lagi hanya simbol sejarah, tetapi juga menjadi simbol toleransi dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
Selain memperingati perayaan keagamaan bagi umat Buddha, Fadli Zon menyoroti pentingnya makna Waisak secara lebih luas bagi bangsa Indonesia. Dia menyoroti tema Waisak tahun ini yang menekankan pengendalian diri dan kebijaksanaan untuk mencapai perdamaian dunia di tengah berbagai konflik dan polarisasi global.
Dalam rangka mendukung pelestarian budaya, Kementerian Kebudayaan juga menyelenggarakan pertunjukan seni tari dan budaya lokal di perayaan Waisak. Fadli Zon berharap semangat Waisak dapat mengingatkan seluruh bangsa Indonesia akan pentingnya memperkuat rasa kemanusiaan, menjaga harmoni, dan tidak melupakan akar budaya di era globalisasi ini.
