Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap data jumlah pengguna narkotika di Indonesia saat ini diperkirakan mencapai 3,3 juta yang didominasi oleh masyarakat usia produktif antara 15-49 tahun. Data ini disampaikan oleh Kepala BNN, Komjen Pol Marthinus Hukom dalam rapat kerja di Komisi III DPR awal pekan ini. Hukom menyampaikan bahwa data ini didasarkan pada survei terakhir yang dilakukan pada tahun 2023. Di antara jumlah tersebut, perputaran uangnya mencapai Rp500 triliun.
Selain itu, Hukom juga membeberkan lima provinsi dengan tingkat peredaran narkoba tertinggi di Indonesia, yakni Sumatera Utara, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Sulawesi Tengah, dan DI Yogyakarta. Provinsi dengan tingkat peredaran narkoba tertinggi berada di Sumatera Utara dengan 6,5 persen. Menurut Hukom, survei prevalensi penyalahgunaan narkoba tahun 2019 menunjukkan lima provinsi dengan angka prevalensi tertinggi.
Selain itu, Hukom juga mengungkap tingkat peredaran narkoba secara global yang telah menyentuh angka 296 juta atau sebesar 5,8 persen dari total penduduk dunia. Penyalahgunaan ganja mendominasi jumlah tersebut sebesar 219 juta pengguna. Data ini menjadi perhatian penting karena menunjukkan angka yang cukup tinggi dalam penyalahgunaan narkoba di Indonesia maupun global.
