Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, menyoroti kunjungan Peserta Didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (Serdik Sespimmen Polri) ke rumah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diunggah ke ruang publik. Sahroni menyatakan bahwa unggahan kunjungan tersebut, terutama ketika para peserta mengenakan seragam, dapat menimbulkan tafsir yang beragam di masyarakat. Salah satunya adalah kemungkinan bahwa Jokowi mengalami post power syndrome.
Menurut Sahroni, kunjungan tersebut seharusnya tidak dilakukan secara sembarangan dan tanpa izin. Terlebih lagi, kunjungan tersebut melibatkan rombongan yang mengenakan seragam lengkap yang merupakan simbol dari Polri. Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, juga menegaskan bahwa kunjungan peserta Sespimmen Polri hanya merupakan silaturahmi biasa yang bertujuan untuk belajar tentang kepemimpinan dari Jokowi.
Selain itu, Sahroni menekankan pentingnya izin sebelum melakukan kunjungan semacam itu, terutama jika melibatkan penggunaan seragam dinas. Sebelumnya, Jokowi juga menerima kunjungan dari berbagai institusi pendidikan, seperti SMA Taruna Nusantara dan Akademi Angkatan Udara. Meskipun kunjungan tersebut menjadi perbincangan di media sosial, Jokowi telah menegaskan bahwa tidak ada dualisme kepemimpinan dalam pemerintahan saat ini.