Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Abdul (nama samaran), menyuarakan kekhawatiran terhadap kehadiran pria tak dikenal dan anggota TNI dalam diskusi yang diadakan oleh Kelompok Studi Mahasiswa (KSMW) UIN Semarang. Diskusi tersebut berjudul ‘Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer bagi Kebebasan Akademik’ dan digelar pada Senin (14/4). Abdul mengungkapkan bahwa saat pria tak dikenal itu hadir, dia enggan untuk memperkenalkan diri, yang kemudian menimbulkan kecurigaan di antara para mahasiswa. Para mahasiswa kemudian mendesak pria tersebut untuk memperkenalkan dirinya dengan lebih jelas. Setelah beberapa menit, pria tersebut meninggalkan tempat diskusi dan petugas keamanan kampus datang serta mengarahkan beberapa mahasiswa untuk menemui orang tertentu.
Abdul juga menyoroti bahwa pihak TNI menuduh beberapa peserta diskusi berada dalam keadaan mabuk, yang menimbulkan kekhawatiran dan kejutan di kalangan mahasiswa. Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa ruang diskusi kampus sekarang dapat terancam. Sementara itu, Kapendam IV/Diponegoro, Letkol Inf Andy, membenarkan bahwa anggota TNI datang untuk memantau diskusi tersebut, namun menegaskan bahwa pria dengan baju hitam yang disebut sebagai Ukem bukanlah anggota TNI. Andy juga menegaskan bahwa tidak ada intervensi dari pihak TNI terhadap acara diskusi tersebut. Artinya, kehadiran Babinsa hanya untuk melakukan tugas monitoring wilayah sesuai tanggung jawabnya. Informasi lebih lanjut mengenai berita ini dapat ditemukan di sini.