Gigi mati atau yang dikenal sebagai gigi nekrosis adalah kondisi di mana gigi mengalami infeksi yang mencapai serabut saraf di saluran akar. Menurut dokter spesialis konservasi gigi dari Semen Padang Hospital (SPH), dr Ovy Prima Damara, Sp.KG, gigi mati dapat disebabkan oleh infeksi maupun trauma atau benturan. Gejala yang muncul pun berbeda, di antaranya adalah rasa sakit berdenyut yang tak tertahankan dan peradangan disekitar gigi serta gusi yang dapat berujung pada pembengkakan. Gigi yang mengalami trauma cenderung mengubah warna menjadi lebih gelap.
Untuk mengatasi gigi mati, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Jika gigi masih dalam kondisi infeksi namun struktur mahkotanya masih baik, perawatan saraf gigi atau perawatan saluran akar bisa dilakukan. Namun, jika gigi sudah berlubang, disarankan untuk segera memeriksakan ke dokter gigi. Apabila lubang sudah cukup dalam dan mencapai saraf, maka perawatan saluran akar perlu dilakukan setelah itu dilanjutkan dengan penambalan.
Proses perawatan gigi mati melibatkan beberapa tahap penting, mulai dari pembersihan lubang di bagian mahkota, pembersihan lubang di kamar saraf, hingga pembersihan di saluran akar. Setelah semua proses pembersihan selesai, sterilisasi dengan obat dimasukkan ke saluran akar, disusul dengan pengisian saluran akar dan penambalan gigi. Bagi yang ingin melakukan perawatan gigi mati di SPH, dapat melakukan booking melalui nomor WhatsApp 08116643555 dengan jadwal praktik pada Hari Selasa dan Kamis pukul 07.00 hingga 09.30 WIB.
