Seorang dari tujuh tersangka jaringan penyuplai senjata api dan amunisi lintas provinsi ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) disebut memiliki pekerjaan sebagai petugas keamanan atau satpam di SMA di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Tersangka tersebut adalah AP dan telah ditangkap oleh jajaran Polda DIY. AP dititipi senjata api oleh saudaranya sehingga masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Papua, yang membuat Polda DIY melakukan tindakan sebagai pendukung setelah menerima informasi terkait hal tersebut.
Selanjutnya, polisi mengamankan AP di kediamannya di Minggir, Sleman, dan menemukan sekitar 200 peluru serta empat senjata api organik. Operasi untuk menangkap tujuh tersangka jaringan penyuplai senjata api dan amunisi dilakukan oleh Satgas Operasi Damai Cartenz. Kapolda Papua menjelaskan bahwa penangkapan tersebut dilakukan dalam rangka memberantas penyelundupan senjata ke wilayah Papua.
Di dalam rumah tersangka, penyidik menyita total 17 senjata api dan 3.573 butir amunisi, serta barang bukti lainnya seperti peralatan perakitan senjata, bahan peledak, dan uang tunai. Kasus ini melibatkan tujuh tersangka dengan peran masing-masing dalam penyuplai senjata ke KKB. Patrige, Kapolda Papua, menyebut bahwa operasi tersebut merupakan bagian dari upaya serius dalam mencegah penyuplai senjata kepada kelompok bersenjata dan bekerja sama dengan Polda Papua Barat, Polda Jawa Timur, dan Polda DIY.