Polda Metro Jaya sedang menyelidiki kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oleh mantan Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro terhadap dua tersangka pembunuhan, Arif Nugroho (AN) alias Bastian dan Muhammad Bayu Hartanto. Menurut Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Radjo Alriadi Harahap, Bintoro saat ini berada dalam penempatan khusus di PMJ. Kasus yang melibatkan Arif Nugroho dan Muhammad Bayu Hartanto bermula dari kisah seorang remaja perempuan yang meninggal setelah mendapat narkoba dan dilecehkan oleh sejumlah pria di sebuah hotel di Senopati, Jakarta Selatan. Kasus ini ditangani oleh Polres Jakarta Selatan, di mana Bintoro menjabat sebagai Kasat Reskrim. Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi, menyatakan bahwa polisi menerima laporan tentang kematian seorang remaja di RSUD Kebayoran Baru dan setelah diselidiki, korban terakhir terlihat di sebuah hotel di daerah Senopati bersama teman perempuannya. Dari hasil pemeriksaan CCTV dan keterangan saksi, polisi menduga korban telah diberi obat-obatan dan dilecehkan oleh sejumlah pria dewasa. Proses penyelidikan berlanjut hingga dua tersangka, Arif Nugroho (AN) alias Bastian dan Muhammad Bayu Hartanto, berhasil ditangkap dalam kasus ini.
Bintoro membantah tuduhan pemerasan sebesar Rp20 miliar terhadap tersangka kasus pembunuhan. Menurutnya, semua itu merupakan fitnah karena kasus tersebut sudah ditindaklanjuti dan dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum. PT Prodia Widyahusada Tbk juga menyangkal keterlibatan salah satu petinggi perusahaan dalam kasus ini dan menegaskan bahwa tidak ada hubungan antara pelaku dengan direksi dan dewan komisaris perusahaan. Meskipun kasus ini cukup rumit, pihak berwenang terus melakukan penyelidikan dan memastikan bahwa proses hukum berjalan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
