Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menanggapi isu Muktamar Luar Biasa (MLB) NU yang belakangan menjadi sorotan. Menurutnya, perjuangan NU saat ini tidak mudah dan membutuhkan kesungguhan dari seluruh pihak, terutama PBNU. Meskipun demikian, Miftach menilai bahwa isu MLB bukanlah masalah besar, melainkan dinamika yang wajar dalam sebuah organisasi.
Menjelang pelaksanaan MLB NU, ada kesepakatan yang disebut ‘Amanah Bangkalan’ yang dihasilkan dari Mubes Alim Ulama di Bangkalan, serta pertemuan di Surabaya-Jombang. Beberapa tokoh internal dan eksternal PBNU diusulkan menjadi kandidat Ketum, dalam upaya untuk memperbaiki tata kelola organisasi.
Miftach mengingatkan betapa pentingnya menjaga keutuhan dan ketertiban dalam sebuah organisasi sebesar NU, agar semua penumpang “bahtera” tersebut dapat selamat. Isu MLB sendiri sebenarnya memiliki tujuan baik, yaitu untuk membenahi organisasi, namun harus dilakukan dengan tepat pada waktunya.
Sebagai bagian dari upaya menjaga kesolidan di tengah isu MLB, PBNU dan seluruh anggotanya perlu mematuhi aturan organisasi yang berlaku. Sehingga, isu-isu yang muncul tidak disalahgunakan untuk kepentingan pribadi yang dapat merusak struktur organisasi Nahdlatul Ulama. Pelaksanaan MLB NU diharapkan dapat berjalan lancar tanpa mengganggu stabilitas organisasi, dengan harapan memperbaiki kondisi serta tata kelola yang lebih baik.
