Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mamuju bersama warga Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) dan Pasangkayu menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Provinsi Sulawesi Barat. Mereka menolak rencana aktivitas tambang pasir di wilayah tersebut yang dapat merusak lingkungan dan kehidupan sosial serta ekonomi masyarakat. Massa menuntut untuk menghentikan eksploitasi tambang pasir, mencabut izin operasi PT Yakusa Tolelo Nusantara (YTN) dan PT Alam Sumber Rezeki (ASR), dan mendesak DPRD Sulbar untuk mencabut izin tersebut melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral. Ketua PMII Cabang Mamuju, Refli Sakti Sanjaya, menyatakan bahwa aksi tersebut adalah bentuk solidaritas kepada masyarakat terdampak langsung oleh rencana tambang pasir. Massa diterima oleh Ketua DPRD Sulbar untuk berdialog, menegaskan penolakan terhadap eksploitasi tambang yang dianggap merugikan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat. PMII Cabang Mamuju dan masyarakat berkomitmen untuk terus memperjuangkan keadilan lingkungan dan melanjutkan advokasi hukum hingga rencana tambang pasir dihentikan sepenuhnya.
