Direktorat Kesehatan Jiwa, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengajak rekan-rekan media dan influencer di bidang kesehatan untuk bersama-sama menyebarluaskan kesadaran akan kesehatan jiwa melalui edukasi dan kampanye. Fokus utama dari edukasi dan kampanye ini adalah Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis (P3LP) dan Aksi Deteksi Dini melalui Skrining Kesehatan Jiwa. Media sosial dianggap sebagai platform efektif untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas dan personal, terutama dengan melibatkan figur publik yang peduli terhadap kesehatan jiwa. Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI, dr. Imran Pambudi, MPHM, menjelaskan pentingnya mengenali tanda-tanda luka psikologis dan memberikan pertolongan pertama yang sesuai.
P3LP adalah bantuan psikologis dasar untuk individu yang mengalami krisis atau kejadian berat sehingga mengalami luka psikologis. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam penanganan masalah kesehatan jiwa sehari-hari. Kemenkes telah menyusun buku saku untuk First Aider dalam berbagai lingkungan, seperti sekolah, kampus, tempat kerja, dan masyarakat umum untuk meningkatkan literasi dan menjadi panduan bagi mereka yang berperan sebagai pemberi pertolongan pertama.
Kampanye #PeduliSayangiJiwa dipilih sebagai gerakan untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan jiwa, mulai dari memberikan pertolongan pertama hingga melakukan deteksi dini melalui skrining kesehatan jiwa. Berbagai tokoh seperti dr. Farhan Zubedi, Ariel Tatum, dan Irwantja berperan dalam menyuarakan pentingnya kesehatan jiwa kepada masyarakat. Diharapkan gerakan ini dapat mendorong masyarakat untuk sadar akan pentingnya deteksi dini masalah kesehatan jiwa demi penanganan yang tepat. Semoga semangat #PeduliSayangiJiwa dapat membantu individu menjalani kehidupan yang lebih baik.