Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menerbitkan “Petunjuk Teknis Pemantauan Praktik MP-ASI Anak Usia 6-23 Bulan” untuk meningkatkan pemantauan dan perbaikan praktik Makanan Pendamping ASI bagi anak usia 6-23 bulan di Indonesia. Pemberian MPASI harus memenuhi empat syarat utama, yaitu tepat waktu, adekuat, aman, dan diberikan dengan cara benar. MPASI disarankan diberikan mulai usia 6 bulan karena pada usia ini terdapat kesenjangan kebutuhan energi bayi dengan yang dapat dicukupi dari ASI saja. Namun, perkenalan MPASI terlalu dini atau terlambat dapat meningkatkan risiko kesehatan bayi. Pemberian MPASI harus memperhatikan usia anak, jumlah, frekuensi, konsistensi/tekstur, serta variasi keberagaman makanan.
MPASI harus disiapkan dan disimpan secara higienis, diberikan menggunakan tangan dan peralatan yang bersih. Pemberian harus dilakukan secara terjadwal, dalam lingkungan yang mendukung, dan dengan prosedur makan yang tepat. MPASI juga perlu beragam, mengandung minimal 5 dari 8 kelompok makanan, seperti ASI, makanan pokok, kacang-kacangan, produk susu, daging-dagingan, telur, sayur buah kaya vitamin A, dan sayur buah lainnya. Konsumsi protein hewani dalam MPASI berkorelasi positif dengan penurunan risiko stunting. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi nomor hotline Halo Kementerian Kesehatan RI.
