Pada tanggal 8 Desember 2024, Pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah, melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes), akan melakukan monitoring bersama setiap minggu untuk mengawasi perkembangan program pengendalian Tuberkulosis (TBC) di seluruh Indonesia. Tujuan dari monitoring mingguan ini adalah untuk memastikan kemajuan yang optimal dalam upaya penanggulangan TBC, mempercepat proses diagnosis dan pengobatan, serta meningkatkan jangkauan program pengendalian penyakit menular tersebut. Menkes Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa dengan monitoring yang teratur antara pemerintah pusat dan daerah, langkah-langkah yang telah diambil dapat dievaluasi dan penanganan TBC dapat berjalan efektif di semua wilayah.
Kegiatan monitoring mingguan akan melibatkan berbagai stakeholder terkait, termasuk dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, rumah sakit, puskesmas, organisasi masyarakat sipil, dan komunitas. Fokus utama dari monitoring ini adalah penemuan kasus, meliputi skrining TBC pada populasi berisiko dan investigasi kontak oleh petugas kesehatan atau kader. Selain itu, pengobatan pasien TBC juga akan dipantau, termasuk penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan di seluruh fasyankes.
Pemerintah akan meningkatkan upaya penemuan kasus TBC, terutama di kalangan masyarakat berisiko tinggi, seperti yang tinggal di daerah padat penduduk atau memiliki riwayat kontak erat dengan pasien TBC. Langkah ini diharapkan dapat membantu dalam mempercepat pengobatan pasien dan mengurangi penularan penyakit. Selain itu, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat juga akan ditingkatkan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan jika mengalami gejala TBC.
Melalui monitoring intensif dan kerjasama yang baik antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan Indonesia dapat mencapai target penemuan 1 juta kasus aktif TBC pada tahun 2025. Ini merupakan salah satu program Quick Win Presiden Prabowo Subianto. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui 1500-567, SMS 081281562620, dan alamat email [email].
