Home Politik “Pilgub Jakarta: Tinjauan Kritis terhadap Legitimasi dan Implikasinya”

“Pilgub Jakarta: Tinjauan Kritis terhadap Legitimasi dan Implikasinya”

0

Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024 menimbulkan sorotan terkait rendahnya partisipasi pemilih. Saksi dari kedua pasangan calon, Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana, menyatakan bahwa hasil rekapitulasi suara tidak sepenuhnya mencerminkan keinginan masyarakat Jakarta secara keseluruhan. Hal ini disampaikan dalam rapat pleno penetapan hasil perolehan suara yang dimenangkan oleh pasangan Pramono-Rano.

Partisipasi pemilih yang hanya mencapai 48,56 persen juga menjadi perhatian utama. Koordinator tim pemenangan RK-Suswono, Ramdan Alamsyah, menyebutkan bahwa KPU kurang maksimal dalam proses sosialisasi kepada masyarakat, terutama di wilayah Jakarta Utara. Selain itu, ada dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh petugas KPPS di Pinang Ranti, Jakarta Timur, yang memberikan hak suara kepada paslon Pramono-Rano.

Selain rendahnya partisipasi masyarakat, saksi dari paslon RK-Suswono juga mengungkap dugaan pelanggaran yang terjadi selama proses pemilihan. Meskipun KPU Jakarta telah menetapkan pasangan Pramono Anung-Rano Karno sebagai pemenang dengan perolehan suara tertinggi, penilaian terhadap legitimasi pemilihan tetap menjadi sorotan utama.

Exit mobile version